LOGO

Guan Lei Ming

Direktur Teknis |.Jawa

Pertikaian di antara perusahaan-perusahaan A-share semakin meningkat: perselisihan ekuitas dan dilema tata kelola

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Pertama, struktur kepemilikan saham yang tidak masuk akal menjadi salah satu faktor penting pemicu perselisihan internal. Distribusi ekuitas perusahaan tidak merata, menyebabkan persaingan yang ketat untuk mendapatkan kendali. Demi kepentingannya sendiri, sebagian pemegang saham tak segan-segan menggunakan berbagai cara untuk memperebutkan hak berbicara.

Kedua, pengawas gagal menjalankan peran pengawasannya secara penuh. Supervisor gagal menjalankan tugasnya dengan baik dan gagal mengawasi operasional perusahaan dan pengambilan keputusan, sehingga mengakibatkan beberapa perilaku yang tidak pantas tidak diperbaiki pada waktu yang tepat.

Selain itu, mekanisme pengambilan keputusan rapat pemegang saham juga cacat. Proses pengambilan keputusan tidak transparan dan demokratis, sehingga sulit untuk mendamaikan perbedaan di antara para pemegang saham, yang pada akhirnya memperburuk tingkat pertikaian.

Namun, jika kita menggali lebih dalam, kita menemukan beberapa kemungkinan hubungan. Di era perkembangan digital yang pesat saat ini, perusahaan menghadapi tekanan persaingan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Agar dapat menonjol di pasar, perusahaan perlu terus berinovasi dan memperluas area bisnisnya. Fenomena pekerjaan pembangunan paruh waktu mencerminkan, sampai batas tertentu, kebutuhan perusahaan akan penggunaan sumber daya manusia yang fleksibel.

Dengan mengambil proyek eksternal, pengembang paruh waktu tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan pribadi mereka, tetapi juga membawa ide dan teknologi baru ke dalam perusahaan. Namun jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menimbulkan banyak masalah. Misalnya, pengembangan paruh waktu dapat menyebabkan penyebaran bisnis inti perusahaan dan mempengaruhi efisiensi kolaborasi tim. Pada saat yang sama, jika pekerjaan paruh waktu bersaing dengan bisnis perusahaan, hal ini juga dapat menimbulkan perselisihan hukum seperti hak kekayaan intelektual.

Kembali ke perusahaan A-share ini, kita dapat berasumsi bahwa beberapa orang di dalam perusahaan mungkin memanfaatkan peluang pengembangan paruh waktu untuk keuntungan pribadi, sehingga mempengaruhi operasi normal perusahaan dan kesatuan internal. Atau, karena manajemen pengembangan paruh waktu yang buruk oleh perusahaan, distribusi sumber daya yang tidak merata telah menyebabkan perselisihan ekuitas dan masalah lainnya.

Singkatnya, meningkatnya perselisihan internal di perusahaan A-share ini tidak hanya mencerminkan kisruhnya tata kelola internalnya, namun juga mengingatkan kita untuk memperhatikan berbagai potensi permasalahan dalam pengelolaan perusahaan, terutama dalam konteks era digital, bagaimana caranya. secara rasional memanfaatkan fungsi-fungsi yang fleksibel seperti pengembangan paruh waktu. Metode ketenagakerjaan untuk mendorong perkembangan perusahaan yang sehat.

2024-07-31