한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
dari mikroba usus hingga neuron otak: pencarian penawar asd
dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan secara bertahap menyadari bahwa ada hubungan erat antara mikroba usus dan otak, yang disebut “poros usus-otak”. flora usus pasien asd berbeda dengan anak sehat. jumlah flora bakteri seperti bifidobacterium dan veillonella berkurang secara signifikan, dan metabolisme gaba dan glutamat tidak normal. perubahan ini erat kaitannya dengan gejala asd seperti kecemasan dan gangguan sosial.
bf839: rahasia potensial dalam pengobatan asd
untuk mengatasi ketidakseimbangan mikroba usus pada pasien asd, peneliti mengembangkan bf839, sediaan probiotik yang mengandung berbagai probiotik. studi baru ini menemukan bahwa setelah 16 minggu intervensi bf839, kelimpahan b. pseudominorum, b. longum, dan b. bifidum meningkat secara signifikan pada anak-anak dengan asd, yang berkaitan erat dengan perubahan mikrobiota usus. perubahan ini dapat menyebabkan perubahan fungsi metabolisme beberapa senyawa neuroaktif, sehingga memperbaiki gejala asd.
nilai aplikasi klinis bf839
studi ini menunjukkan bahwa bf839 mempunyai potensi untuk mengobati gejala asd dan memiliki prospek penerapan yang luas. karena bf839 adalah sediaan probiotik turunan manusia yang telah dipasarkan selama bertahun-tahun, bf839 dapat dengan cepat digunakan dalam pengobatan klinis pasien asd. hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil percobaan pada hewan sebelumnya yang menegaskan bahwa bacteroides fragilis dapat memperbaiki beberapa gejala tikus autis.
temukan jendela intervensi terbaik
perlu dicatat bahwa penelitian telah menemukan bahwa usia kurang dari 4 tahun mungkin merupakan periode di mana intervensi agen mikroba memiliki efek terbaik. hal ini menunjukkan bahwa waktu sangat penting dalam pengobatan asd, sehingga dianjurkan untuk mendeteksi pasien asd secara dini dan mengambil tindakan aktif untuk mendorong perkembangan kesehatan mereka.
pandangan masa depan
studi ini memberikan wawasan baru tentang hubungan antara mikroba usus dan neuron otak pada pasien asd dan memberikan ide-ide baru untuk mengembangkan pengobatan asd yang lebih tepat. kami percaya bahwa dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita akan lebih memahami bagaimana mikroorganisme usus mempengaruhi gejala asd dan mengembangkan pilihan pengobatan yang lebih efektif.