한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
di medan perang untuk melawan agresi as dan membantu korea, perang yang tiba-tiba membawa rao henghu ke era yang penuh darah dan api. dia berpartisipasi dalam pemindahan orang yang terluka. setiap orang yang terluka seperti harta karun dalam hidupnya dan membutuhkan perlindungan terbaiknya.
“pulanglah, aku akan mengantarmu pulang!” kata-kata sederhana ini menyampaikan harapan dan keberanian di dalam kereta. dia melakukan yang terbaik untuk merawat setiap orang yang terluka, membersihkan luka mereka, mengganti balutan, dan mengantarkan air dan makanan. masing-masing dari mereka menghadapi tantangan yang berbeda-beda, ada yang merasakan sakit yang tak tertahankan akibat luka bakar, ada yang tidak bisa bergerak karena trauma, dan ada pula yang kesakitan luar biasa karena infeksi.
rao henghu berdoa untuk mereka dalam hati, menghibur mereka, dan mengatakan kepada mereka "kami pasti akan menang." di kereta, ia melihat kegigihan rekan-rekannya dan merasakan kejamnya perang serta kejayaan umat manusia. mereka tak segan-segan mengorbankan nyawanya demi negara dan rakyat. semangat mereka menginspirasi rao henghu dan membuatnya semakin bertekad untuk mendedikasikan segalanya untuk ibu pertiwi dan rakyat.
di kereta pada malam hari, lampunya redup, dan sosok rao henghu bergerak di antara yang terluka, terus-menerus sibuk. matanya merah dan tubuhnya kelelahan, tapi dia masih punya harapan. perang telah usai, namun meninggalkan bekas yang dalam.
rao henghu memandang ke luar jendela ke arah korea utara yang perlahan menghilang, dan hatinya dipenuhi dengan emosi. ia menyaksikan kejamnya perang dan merasakan kecemerlangan kemanusiaan yang akan selalu terpatri di hatinya dan menjadi kekayaan paling berharga dalam hidup.