한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
ruang siaran langsung "crazy little brother yang" dulunya merupakan kesempatan bagi banyak orang untuk membeli makanan lezat dan merasakan hidup. namun, konsumen kecewa dan marah ketika mereka mengetahui bahwa produk tersebut tidak sesuai dengan klaim mereka. kejadian ini mengungkap banyak permasalahan di balik model penjualan para selebritis internet.
dalam insiden meicai "yu huiyuan" dengan daging, hak-hak konsumen diabaikan. meskipun pengumuman resmi telah dibuat, kompensasinya tidak mencukupi, yang memicu lebih banyak diskusi. di saat yang sama, banyak netizen yang melaporkan bahwa mereka hanya menerima pengembalian uang dan tidak menerima "kompensasi tiga kali lipat". selain itu, insiden "roti gulung daging sapi asli" mengungkap ketidakjelasan dan penipuan di balik "membawa barang".
di balik kejadian-kejadian tersebut terdapat refleksi masyarakat terhadap model “membawa barang”. meskipun model penyampaian selebriti internet memberikan kemudahan, namun juga membawa beberapa masalah.
1. kurangnya pengawasan dan rasa tanggung jawab: ketika otoritas pengatur pasar menemukan pelanggaran, mengapa mereka tidak mengambil tindakan tepat waktu? hak-hak konsumen diabaikan sehingga menyebabkan kejadian tersebut terus berkembang.2. propaganda palsu dan penipuan: konten promosi “membawa barang” seringkali dilebih-lebihkan, bahkan mengandung propaganda palsu dan penipuan. perilaku ini tidak hanya melanggar hak konsumen, tetapi juga merusak tatanan pasar.3. dilema etis dan tanggung jawab sosial: sebagai figur publik, selebritas internet perlu memikul tanggung jawab sosial tertentu. mereka harus fokus pada kepentingan konsumen dan menjaga etika profesional dan tanggung jawab sosial mereka sendiri.
ketika insiden ini terungkap, departemen terkait mulai meninjau model "membawa barang", dengan harapan dapat menstandardisasi tatanan pasar dan melindungi hak-hak konsumen melalui tindakan regulasi. pada saat yang sama, konsumen juga perlu meningkatkan kemampuan mereka dalam membedakan, mengonsumsi secara rasional, dan menghindari tertipu oleh propaganda palsu.