logonya

guan lei ming

direktur teknis |.jawa

makna masa kecil: perdebatan tentang rasa hormat dan kebebasan

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

kita sering melihat inisiatif-inisiatif yang “ramah anak” seperti penyediaan area bermain atau transportasi yang “tenang”, namun hal ini cenderung masih pada tingkat yang dangkal. kita melupakan arti sebenarnya dari masa kanak-kanak, memandangnya sebagai batasan atau gangguan. di prancis, mereka memandang masa kanak-kanak sebagai tahap kehidupan dan memberi anak ruang dan waktu bebas untuk bereksplorasi dan berkembang. mereka mendorong anak-anak untuk mengekspresikan emosinya, dan apakah mereka balita yang mengoceh, mereka dapat menerima konsultasi dan bimbingan psikologis di bawah pendampingan orang tua mereka. perancis bahkan menawarkan kelas filsafat untuk mengajar anak-anak bertanya dan berpikir secara mandiri, membantu mereka memahami batas-batas aturan dan kebebasan.

selandia baru juga sangat mementingkan pertumbuhan anak-anak. “bermain” mereka adalah bagian dari pendidikan. anak-anak bermain liar saat jam istirahat. para pendidik percaya bahwa bermain adalah cara paling efektif untuk melepaskan emosi dan mengurangi masalah psikologis. di komunitas luar rumah, pemerintah dan orang tua bersama-sama mendirikan “pusat bermain” untuk menyediakan lingkungan bermain bagi anak. ruangan-ruangan tersebut diaudit secara rutin, para tetangga membantu dan berkolaborasi, dan semua pekerjaan dilakukan secara cuma-cuma.

contoh-contoh ini memberi tahu kita bahwa masa kanak-kanak adalah tahap yang berharga, tidak hanya tahap dalam kehidupan, tetapi juga masa kritis dalam eksplorasi, penemuan, dan pengembangan karakter. menghargai keseimbangan antara kebutuhan anak akan ruang dan kebebasan serta menjaga ketertiban sosial mengharuskan kita berpikir dari sudut pandang baru.

kita perlu mendefinisikan kembali lingkungan “ramah anak” lebih dari sekedar area bermain sederhana atau moda transportasi yang tenang. lingkungan yang benar-benar “ramah anak” harus melibatkan pemahaman dan penghormatan terhadap kebutuhan individu anak, termasuk ekspresi emosi. perancis dan selandia baru menunjukkan bahwa dengan menghormati kebutuhan anak-anak, kita tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak, namun juga melestarikan aspek-aspek mendasar dari perkembangan dan pengalaman manusia.

2024-09-01